PERADABAN PRA ISLAM

 

Peradaban Pra Islam



1. Menjelaskan sejarah Arab sebelum Islam, riwayat hidup Nabi Muhammad; dakwah dan perjuangan untuk mendirikan negara Madinah

2. Menjelaskan bagaimana agama Islam muncul, keadaan Jazirah Arabia, dan dakwah Rasul

3. Memberikan penjelasan tentang Jazirah Arabia dari perspektif geografis, ekonomi, politik, dan keagamaan, serta sejarah kelahiran Muhammad dan penyebaran Islam.

1. Sejarah Arab Sebelum Islam, Riwayat Hidup Nabi Muhammad; Dakwah dan Perjuangan untuk Mendirikan Negara Madinah

A. Sejarah Arab sebelum Islam

  • Asal Usul Bangsa Arab
Suku Arab al-Baidah: Ini adalah suku Arab yang sudah tidak ada lagi dan tidak memiliki keturunan lanjutan. Contoh suku ini adalah kaum 'Ad dan Tsamud. Kaum 'Ad dan Tsamud dihukum oleh Allah SWT karena kesombongan dan kedurhakaan terhadap-Nya. Cerita mengenai hukuman ini diuraikan dalam berbagai surat Al-Quran, seperti surat Al-A'raf, Hud, Al-Hijr, Asy-Syu'ara', An-Naml, Al-Qamar, Al-Haqqah, dan Fushshilat.
Suku Arab al-Baqiyah: Suku Arab ini masih ada sampai sekarang dan terbagi menjadi dua kelompok utama, yaitu keturunan Qahtan dan keturunan Adnan.
  • Keturunan Qahtan: Ini adalah kelompok suku Arab yang berasal dari bagian selatan Semenanjung Arabia, seperti Yaman, Hadramaut, Oman, dan Bahrain. Mereka dikenal sebagai Arab al-Aribah atau Arab asli. Keturunan ini memiliki budaya dan tradisi khas yang berbeda dari suku Arab lainnya.
  • Keturunan Adnan: Ini adalah kelompok suku Arab yang tinggal di bagian utara Semenanjung Arabia, seperti Hijaz, Najd, dan Syam. Mereka disebut juga sebagai Arab al-Musta'ribah atau Arab yang berasimilasi dengan budaya bangsa-bangsa lain. Mereka memiliki hubungan dekat dengan bangsa-bangsa di sekitarnya, seperti Romawi, Persia, Yahudi, dan Kristen.
Kepercayaan Masyarakat Arab Sebelum Islam
  • Kepercayaan dinamisme. Kepercayaan ini meyakini bahwa setiap benda memiliki kekuatan atau ruh tersendiri.
  • Kepercayaan animisme. Kepercayaan ini meyakini bahwa roh nenek moyang masih ada dan bisa memberi pengaruh pada kehidupan manusia.
  • Kepercayaan totemisme. Kepercayaan ini meyakini bahwa hewan atau tumbuhan tertentu memiliki kekuatan supernatural dan bisa menjadi pelindung bagi manusia.
  • Kepercayaan politeisme. Kepercayaan ini meyakini bahwa ada banyak dewa dan dewi yang mengatur alam semesta.
  • Kepercayaan monoteisme. Kepercayaan ini meyakini bahwa hanya ada satu Tuhan yang Maha Esa.

Dua suku besar bangsa Arab, yaitu; suku Arab al-Baidah dan suku Arab al-Baqiyah, berasal dari ras Samiyah.

Nabi Muhammad SAW adalah keturunan Adnan dan berasal dari cabang Bani Hasyim yang merupakan bagian dari kelompok Bani Quraisy. Bani Quraisy adalah suku yang sangat dihormati dan berpengaruh di Makkah karena mengendalikan Ka'bah, tempat ibadah dan pusat perdagangan di kalangan bangsa Arab.

Ada banyak kepercayaan yang dianut oleh masyarakat Arab sebelum Islam. Berikut adalah beberapa di antaranya:

Di antara kepercayaan-kepercayaan di atas, yang paling banyak dianut oleh masyarakat Arab sebelum Islam adalah politeisme. Mereka menyembah banyak dewa dan dewi, termasuk berhala-berhala yang mereka anggap sebagai perantara untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.

Kepercayaan masyarakat Arab sebelum Islam ini disebut dengan Jahiliyah. Jahiliyah berarti kebodohan, baik dalam hal akidah (keyakinan) maupun akhlak (moral). Masyarakat Arab Jahiliyah tidak mengenal Allah sebagai Tuhan Yang Maha Esa, dan mereka menyembah banyak dewa dan dewi. Mereka juga menganut banyak tradisi dan kebiasaan yang bertentangan dengan ajaran Islam, seperti membunuh anak perempuan, berzina, dan minum minuman keras.

Pada abad ke-7 M, lahirlah Nabi Muhammad SAW yang membawa ajaran Islam. Islam mengajarkan tentang tauhid (mengesakan Allah), akhlak yang mulia, dan hukum-hukum yang adil. Ajaran Islam ini diterima oleh masyarakat Arab, dan mereka pun meninggalkan kepercayaan mereka yang lama.

Demikianlah beberapa kepercayaan yang dianut oleh masyarakat Arab sebelum Islam. Kepercayaan-kepercayaan ini menunjukkan bahwa masyarakat Arab Jahiliyah berada dalam kebodohan dan kesesatan. Namun, dengan kerasulan Nabi Muhammad SAW, mereka pun mendapatkan hidayah dan menjadi umat yang bertauhid.

B. Riwayat Hidup Nabi Muhammad


Nabi Muhammad SAW adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus oleh Allah SWT. Beliau dilahirkan di Makkah pada tahun 571 M, bertepatan dengan Tahun Gajah. Ayahnya bernama Abdullah dan ibunya bernama Aminah. Nabi Muhammad SAW dibesarkan oleh kakeknya, Abdul Muthalib, dan pamannya, Abu Thalib.

Pada usia 25 tahun, Nabi Muhammad SAW menikah dengan Khadijah, seorang wanita kaya raya yang juga merupakan saudari sepupunya. Dari pernikahan ini, mereka dikaruniai enam orang anak, yaitu Qasim, Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, Fatimah, dan Abdullah.

Pada usia 40 tahun, Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama dari Allah SWT melalui Malaikat Jibril. Wahyu ini memerintahkan beliau untuk menyampaikan risalah Islam kepada umat manusia. Nabi Muhammad SAW kemudian mulai berdakwah di Makkah, namun beliau dan para pengikutnya mengalami banyak rintangan dan permusuhan dari kaum Quraisy.

Pada tahun 622 M, Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya hijrah ke Madinah. Di Madinah, beliau berhasil mempersatukan suku-suku Arab dan membentuk pemerintahan Islam yang pertama. Nabi Muhammad SAW juga berhasil memperluas wilayah Islam dan menyebarkan ajaran Islam ke berbagai penjuru dunia.

Nabi Muhammad SAW wafat pada tahun 632 M, di usia 63 tahun. Beliau dimakamkan di Madinah, dan hingga kini makam beliau menjadi salah satu tempat suci umat Islam.

Nabi Muhammad SAW adalah sosok yang mulia dan berjiwa besar. Beliau adalah teladan bagi seluruh umat manusia. Beliau mengajarkan tentang tauhid (mengesakan Allah), akhlak yang mulia, dan hukum-hukum yang adil. Ajaran beliau telah membawa banyak perubahan positif bagi dunia.

Berikut adalah beberapa keistimewaan Nabi Muhammad SAW:

  • Beliau adalah seorang yang ummi, yaitu tidak bisa membaca dan menulis. Namun, beliau adalah orang yang paling berilmu di antara umatnya.
  • Beliau adalah seorang yang jujur dan terpercaya.
  • Beliau adalah seorang yang dermawan dan penyayang.
  • Beliau adalah seorang yang pemberani dan teguh pendirian.
  • Beliau adalah seorang yang adil dan bijaksana.

Nabi Muhammad SAW adalah rahmat bagi seluruh alam. Beliau diutus oleh Allah SWT untuk membawa hidayah dan kebaikan bagi seluruh umat manusia. Semoga kita dapat meneladani beliau dalam segala hal.

 C. Dakwah dan Perjuangan untuk Mendirikan Negara Madinah

Dakwah dan perjuangan Nabi Muhammad SAW untuk mendirikan negara Madinah adalah salah satu periode penting dalam sejarah Islam. Pada periode ini, Nabi Muhammad SAW berhasil mempersatukan suku-suku Arab yang selama ini saling bertikai, dan membentuk pemerintahan Islam yang pertama.

Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah pada tahun 622 M, setelah mendapat tekanan dan permusuhan dari kaum Quraisy di Makkah. Di Madinah, beliau disambut baik oleh penduduk setempat, yang terdiri dari dua kelompok besar, yaitu kaum Anshar (yang membantu Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya) dan kaum Muhajirin (yang hijrah bersama Nabi Muhammad SAW).

Nabi Muhammad SAW kemudian mulai melakukan dakwah di Madinah. Beliau menyerukan kepada penduduk Madinah untuk memeluk Islam dan meninggalkan tradisi-tradisi jahiliyah yang mereka anut selama ini. Dakwah Nabi Muhammad SAW di Madinah mendapat sambutan yang baik, dan banyak penduduk Madinah yang memeluk Islam.

Selain berdakwah, Nabi Muhammad SAW juga membimbing kaum muslimin untuk membangun peradaban yang baru. Beliau mengajarkan kepada mereka tentang nilai-nilai Islam, seperti tauhid, akhlak yang mulia, dan persaudaraan. Nabi Muhammad SAW juga membentuk pemerintahan Islam yang pertama di Madinah, yang dikenal dengan nama Syikah.

Pada periode ini, Nabi Muhammad SAW juga menghadapi beberapa peperangan, baik dengan kaum Quraisy di Makkah maupun dengan suku-suku Arab yang lain. Namun, semua peperangan ini dimenangkan oleh kaum muslimin.

Perjuangan Nabi Muhammad SAW untuk mendirikan negara Madinah adalah sebuah tonggak sejarah yang penting bagi Islam. Negara Madinah menjadi model bagi negara-negara Islam yang kemudian didirikan di berbagai penjuru dunia. Nilai-nilai Islam yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW di Madinah juga menjadi pedoman bagi umat Islam di seluruh dunia.

Berikut adalah beberapa strategi dakwah dan perjuangan Nabi Muhammad SAW untuk mendirikan negara Madinah:

  • Membentuk persaudaraan antara kaum Anshar dan Muhajirin. Nabi Muhammad SAW menyadari bahwa persaudaraan antara kaum Anshar dan Muhajirin adalah kunci untuk mempersatukan suku-suku Arab di Madinah. Oleh karena itu, beliau menganjurkan agar kaum Anshar dan Muhajirin saling menolong dan bersaudara.
  • Menyusun Piagam Madinah. Piagam Madinah adalah sebuah konstitusi yang mengatur hubungan antara kaum muslimin, kaum Yahudi, dan suku-suku Arab lainnya di Madinah. Piagam ini menjadi dasar bagi terciptanya kerukunan dan kedamaian di Madinah.
  • Menyebarkan Islam melalui dakwah dan keteladanan. Nabi Muhammad SAW tidak hanya menggunakan kekuatan militer untuk menyebarkan Islam. Beliau juga menggunakan dakwah dan keteladanan. Nabi Muhammad SAW selalu berdakwah dengan hikmah dan kebijaksanaan, dan beliau selalu memberikan teladan yang baik bagi umatnya.
  • Membangun peradaban yang baru. Nabi Muhammad SAW tidak hanya berdakwah tentang akidah dan ibadah. Beliau juga mengajarkan kepada kaum muslimin tentang nilai-nilai Islam yang lain, seperti akhlak yang mulia, persaudaraan, dan keadilan. Nabi Muhammad SAW juga membimbing kaum muslimin untuk membangun peradaban yang baru, yang berlandaskan pada nilai-nilai Islam.

Perjuangan Nabi Muhammad SAW untuk mendirikan negara Madinah adalah sebuah perjuangan yang penuh dengan tantangan dan rintangan. Namun, dengan kesabaran, kegigihan, dan kebijaksanaan, beliau berhasil mewujudkan cita-citanya. Negara Madinah menjadi model bagi negara-negara Islam yang kemudian didirikan di berbagai penjuru dunia. Nilai-nilai Islam yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW di Madinah juga menjadi pedoman bagi umat Islam di seluruh dunia.

 2. Bagaimana Agama Islam Muncul, Keadaan Jazirah Arabia, dan Dakwah Rasul

A.  Bagaimana Agama Islam Muncul

Agama Islam muncul pada awal abad ke-7 Masehi di wilayah Arab, khususnya di Mekah dan Madinah. Pada tahun 610 Masehi, Nabi Muhammad menerima wahyu pertama dari Allah yang ditandai dengan diterimanya Al-Quran yang pertama di Mekah. Setelah menerima wahyu, Nabi Muhammad secara diam-diam mengajarkan ajaran Islam kepada orang-orang terdekatnya yang dikenal sebagai As-Sabiqun al-Awwalun (Orang-orang pertama yang memeluk agama Islam). 

Kemudian, ajaran Islam secara terbuka disampaikan kepada seluruh penduduk Mekah setelah turunnya wahyu Al-Quran surat Al-Hijr ayat 94. Pada tahun 622 Masehi, Nabi Muhammad dan pengikutnya pindah dari Mekah ke Madinah dalam peristiwa yang dinamakan Hijrah. Setelah Hijrah, kaum Muslimin berperang melawan kaum musyrik di Mekah dan berhasil menguasai kota tersebut pada tahun 629 Masehi. Selama dua tahun berikutnya, sebagian besar Jazirah Arab masuk Islam. Setelah wafatnya Nabi Muhammad pada tahun 632 Masehi, para pengikutnya memilih khalifah sebagai pemimpin umat Islam. Kekhalifahan Rasyidin, yang terdiri dari Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib, memainkan peran penting dalam penyebaran dan perkembangan Islam. Dengan waktu, Islam menyebar ke berbagai wilayah di dunia dan menjadi salah satu agama monoteistik utama.

B. Keadaan Jazirah Arabia, dan Dakwah Rasul

Jazirah Arabia adalah sebuah wilayah yang terletak di Asia Barat Daya, dan merupakan tempat kelahiran agama Islam dan Nabi Muhammad. Keadaan Jazirah Arabia pada masa sebelum kedatangan Islam umumnya ditandai oleh beberapa ciri:

Keragaman Etnis dan Suku: Jazirah Arabia pada masa itu dihuni oleh berbagai suku dan kelompok etnis yang memiliki perbedaan budaya, bahasa, dan tradisi. Suku-suku seperti Quraisy, Bani Hashim (suku Nabi Muhammad), dan suku-suku lainnya hidup dalam sistem sosial yang terkadang dipengaruhi oleh persaingan dan konflik.

Sistem Agama Politeistik: Sebelum kedatangan Islam, mayoritas penduduk Jazirah Arabia mengamalkan agama politeistik. Ka'bah di Makkah adalah pusat penyembahan bagi berbagai dewa dan berhala.

Kehidupan Kota dan Pedesaan: Beberapa kota penting seperti Makkah dan Madinah (dikenal sebagai Yathrib pada masa itu) merupakan pusat-pusat perdagangan dan kegiatan ekonomi. Sementara itu, sebagian besar wilayah Arabia adalah gurun yang gersang, dan banyak penduduk yang hidup sebagai peternak atau menggembalakan hewan.

Sistem Sosial dan Kekuasaan: Masyarakat Arabia pada umumnya didasarkan pada sistem klan dan suku. Kekuasaan dalam masyarakat ini cenderung dipegang oleh orang-orang yang memiliki status dan pengaruh dalam kelompok-kelompok suku.

Dakwah Rahasia: Pada awal dakwahnya, Nabi Muhammad lebih fokus pada dakwah secara rahasia kepada keluarga dan sahabat terdekatnya. Dakwah ini lebih fokus pada keimanan kepada Allah yang Tunggal dan meninggalkan penyembahan berhala.

Pengumuman Publik: Setelah beberapa tahun, perintah untuk menyampaikan ajaran Islam secara publik datang dari Allah. Nabi Muhammad mulai mengajarkan ajaran Islam secara lebih terbuka kepada masyarakat Makkah, termasuk melalui pengajian dan nasihat.

Penindasan oleh Quraisy: Dakwah Islam mendapat perlawanan dari pemimpin Quraisy dan para penyembah berhala. Para pemimpin Makkah merasa terancam oleh pesan monotheistik dan menentang perubahan sosial yang mungkin timbul dari Islam. Muslim yang pertama kali menerima dakwah ini menghadapi penindasan dan penyiksaan.

Hijrah ke Madinah: Pada tahun 622 Masehi, Nabi Muhammad dan para pengikutnya hijrah (migrasi) ke Madinah untuk melarikan diri dari penindasan di Makkah. Peristiwa ini merupakan titik awal dalam pembentukan masyarakat Muslim yang lebih terstruktur.

Pembentukan Negara Islam di Madinah: Di Madinah, Nabi Muhammad berperan sebagai pemimpin politik, sosial, dan agama. Ia mengatur perjanjian antara suku-suku Muslim dan Non-Muslim di Madinah, menciptakan dasar-dasar masyarakat Islam yang baru.

Penaklukan Makkah: Setelah beberapa tahun, pasukan Muslim berhasil memasuki kembali Makkah dengan damai pada tahun 630 Masehi. Makkah akhirnya dibersihkan dari berhala dan diislamisasi.

Penyebaran Islam: Setelah penaklukan Makkah, Islam semakin cepat menyebar ke berbagai wilayah di Jazirah Arabia dan sekitarnya. Para utusan Nabi Muhammad dikirim untuk menyebarkan ajaran Islam kepada berbagai bangsa dan kerajaan.

Dakwah Rasul:

Dakwah (penyebaran ajaran agama) Rasulullah Muhammad dimulai pada tahun 610 Masehi ketika ia menerima wahyu pertama dari Allah melalui Malaikat Jibril di Gua Hira. Berikut adalah beberapa tahapan utama dalam dakwah Rasulullah:

Dakwah Rasulullah membawa perubahan besar dalam masyarakat Arabia, mengubah cara orang berpikir, beragama, dan hidup bersama. Ajaran Islam mengajarkan keimanan kepada Allah yang Tunggal, keadilan sosial, dan etika moral yang mengarah pada pembentukan masyarakat yang lebih adil dan harmonis.

 3. Jazirah Arabia dari Perspektif Geografis, Ekonomi, Politik, dan Keagamaan, serta Sejarah Kelahiran Muhammad dan Penyebaran Islam.

A. Jazirah Arabia dari Perspektif Geografis, Ekonomi, Politik, dan Keagamaan

Perspektif Geografis: Jazirah Arabia adalah wilayah yang terletak di bagian barat daya Asia. Secara geografis, Jazirah Arabia sebagian besar terdiri dari padang pasir yang luas, yang dikenal sebagai Gurun Arab. Bagian timurnya memiliki beberapa pegunungan dan dataran tinggi. Pantai baratnya berbatasan dengan Laut Merah, sementara pantai timurnya berbatasan dengan Teluk Persia. Iklim di Jazirah Arabia cenderung kering dan panas, dengan sedikit curah hujan.

Perspektif Ekonomi: Sejarah ekonomi Jazirah Arabia telah lama terkait dengan perdagangan, terutama karena lokasinya yang strategis di persimpangan rute perdagangan antara Asia, Eropa, dan Afrika. Sebelum era minyak, aktivitas ekonomi utamanya melibatkan perdagangan barang seperti rempah-rempah, kain, dan barang-barang mewah lainnya. Pada abad ke-20, penemuan minyak bumi di daerah ini mengubah ekonomi Arab Saudi dan negara-negara sekitarnya, menjadikan minyak sebagai sumber pendapatan utama mereka.

Perspektif Politik: Politik Jazirah Arabia telah mengalami perubahan besar-besaran, terutama pada abad ke-20. Banyak negara di kawasan ini mencapai kemerdekaan dari kekuatan kolonial pada pertengahan abad ini. Salah satu aspek penting dalam politik regional adalah sistem monarki. Banyak negara di Jazirah Arabia adalah monarki, di mana keluarga kerajaan memegang kekuasaan tertinggi. Arab Saudi, sebagai contoh, memiliki sistem monarki absolut yang diperkuat oleh pandangan agama Islam.

Perspektif Keagamaan: Jazirah Arabia memiliki peran penting dalam sejarah agama, terutama dalam agama Islam. Kota suci Mekah dan Madinah adalah dua tempat yang paling suci bagi umat Islam. Mekah adalah tempat kelahiran Nabi Muhammad dan rumah bagi Ka'bah, yang merupakan kiblat arah shalat bagi umat Islam di seluruh dunia. Setiap tahun, jutaan umat Islam melakukan ibadah haji di Mekah.

Selain itu, Jazirah Arabia juga memiliki pengaruh dalam agama-agama lain sebelum munculnya Islam. Sejarah mencatat bahwa wilayah ini merupakan tempat berbagai komunitas agama seperti Yahudi dan Nasrani.

Kesimpulan: Secara geografis, Jazirah Arabia adalah wilayah dengan iklim kering dan terkenal dengan Gurun Arab. Sejarah ekonominya terkait dengan perdagangan dan minyak bumi. Politiknya melibatkan monarki dan perubahan dari kolonialisme. Dalam perspektif keagamaan, Jazirah Arabia memiliki peran sentral dalam Islam dan sejarah agama lainnya. Semua aspek ini telah berkontribusi pada identitas unik dan pentingnya Jazirah Arabia dalam sejarah dan dunia kontemporer.

 B. Sejarah Kelahiran Muhammad dan Penyebaran Islam.

Nabi Muhammad SAW lahir di Mekkah, Arab Saudi, pada tanggal 12 Rabiul Awwal tahun Gajah, yang bertepatan dengan tanggal 22 April 570 M. Ayahnya bernama Abdullah bin Abdul Muthalib dan ibunya bernama Aminah binti Wahab.

Nabi Muhammad SAW tumbuh sebagai anak yatim, karena ayahnya meninggal dunia sebelum beliau lahir, dan ibunya meninggal dunia ketika beliau berusia enam tahun. Beliau kemudian diasuh oleh kakeknya, Abdul Muthalib, dan kemudian oleh pamannya, Abu Thalib.

Nabi Muhammad SAW tumbuh menjadi seorang pemuda yang jujur, adil, dan dermawan. Beliau juga dikenal sebagai seorang yang suka menolong orang lain dan membela kebenaran.

Pada usia 40 tahun, Nabi Muhammad SAW menerima wahyu dari Allah SWT melalui Malaikat Jibril. Wahyu tersebut berisi perintah untuk menyebarkan agama Islam.

Awalnya, Nabi Muhammad SAW menyebarkan ajaran Islam secara diam-diam kepada orang-orang terdekatnya. Namun, setelah beberapa lama, beliau mulai melakukan dakwah secara lebih terbuka.

Dakwah Nabi Muhammad SAW tidak diterima dengan baik oleh sebagian masyarakat Mekkah. Mereka menentang ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW karena bertentangan dengan kepercayaan dan adat istiadat mereka.

Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya pun mengalami berbagai macam penganiayaan dari kaum Quraisy. Namun, Nabi Muhammad SAW tetap teguh dalam berdakwah.

Pada tahun 622 M, Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya hijrah ke Yatsrib, yang kemudian berganti nama menjadi Madinah. Hijrah ini menjadi titik balik dalam penyebaran Islam.

Di Madinah, Nabi Muhammad SAW berhasil membangun peradaban Islam yang adil dan makmur. Beliau juga berhasil menyatukan suku-suku Arab yang sebelumnya sering bermusuhan.

Setelah Nabi Muhammad SAW wafat pada tahun 632 M, Islam terus menyebar ke seluruh penjuru dunia. Saat ini, Islam menjadi agama terbesar kedua di dunia, setelah Kristen.

Berikut adalah beberapa faktor yang mendorong penyebaran Islam:

  • Ajaran Islam yang sederhana dan mudah dipahami
  • Ajaran Islam yang mengedepankan nilai-nilai moral dan kemanusiaan
  • Ajaran Islam yang memberikan kesetaraan bagi semua orang
  • Ajaran Islam yang mendorong kemajuan dan peradaban

Penyebaran Islam telah membawa perubahan besar bagi dunia. Islam telah menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang di seluruh penjuru dunia.



 

" Minat tanpa aktivitas sama dengan memiliki kendaraan yang kehabisan bahan bakar, tidak akan membawa Anda ke mana pun." 

 

Merci..............

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERADABAN ISLAM PERIODE KHULAFA`AR-RASYIDIN

PERADABAN ISLAM PADA MASA NABI MUHAMMAD I

PERADABAN ISLAM PERIODE DINASTI ABBASIYAH