ALAM DALAM TINJAUAN FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM

ALAM DALAM TINJAUAN FILSAFAT 

PENDIDIKAN ISLAM


Hakikat Alam


Menurut Alquran:

  • ‘Alam (alam) selalu ditemukan dalam bentuk jamak, yaitu ‘alamin (dunia). Kata ini muncul sebanyak 73 kali dalam 30 surat berbeda.

Secara umum, ayat-ayat Alquran menggunakan kata ‘alamin untuk merujuk pada keseluruhan ciptaan Allah SWT. Namun, para ulama memahami bahwa ciptaan tersebut bisa dibagi menjadi beberapa kategori:

  • ‘Alamul Arwah (alam arwah): diyakini sebagai alam tempat bersemayamnya roh sebelum ditiupkan ke dalam jasad (tubuh) manusia.
  • ‘Alamulid Dunya (alam kehidupan ini): yaitu alam tempat manusia hidup dan menjalankan amal perbuatannya.
  • ‘Alamul Akhirah (alam akhirat): alam selanjutnya setelah kematian, tempat manusia mempertanggungjawabkan amal perbuatannya di dunia.
  • ‘Alamula’la (alam surga): tempat tinggal bagi orang-orang yang beriman dan beramal صالح (shalih)
  • ‘Alamus Syahadah (alam yang tampak): alam yang bisa ditangkap oleh panca indera manusia.
  • ‘Alamul Ghaib (alam yang tidak tampak): alam yang tidak bisa ditangkap oleh panca indera manusia, seperti alam malaikat, jin, dan tabur (kejadian yang belum terjadi).
  • ‘Alamul Ma’qul (alam rasional): alam yang bisa dipahami dan dijangkau oleh akal manusia.

Menurut Para Sufi:

Para sufi memiliki pembagian alam yang lebih rinci, yaitu:

  • ‘Alamul Nasut (alam saat ini): yaitu alam dunia tempat kita berada sekarang.
  • ‘Alamul Malakut (alam malaikat): alam tempat para malaikat berada.
  • ‘Alamul Jabbarut (alam kekuasaan): alam yang menunjukkan sifat-sifat keesaan dan kekuasaan Allah SWT.
  • ‘Alamullahut (alam ketuhanan): alam yang berkaitan dengan Dzat Allah SWT yang tidak bisa dijangkau oleh akal manusia.

👉👉 Dalam filsafat pendidikan Islam, alam memiliki beberapa hakikat, yaitu:

  • Sebagai Ciptaan Allah: Alam semesta beserta seluruh isinya merupakan ciptaan Allah SWT. Hal ini ditegaskan dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 117:

“Dialah Pencipta langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam hari, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Tiada bagi kamu selain Dia seorang pelindung dan pemberi syafa’at. Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?”

  • Sebagai Tanda Kebesaran Allah: Alam semesta merupakan tanda kebesaran dan kekuasaan Allah SWT. Keindahan, keteraturan, dan kompleksitas alam menunjukkan kebijaksanaan dan keagungan Allah. Hal ini ditegaskan dalam Al-Qur'an surat Al-An'am ayat 75:

“Dan di bumi terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang yakin, dan (juga) pada dirimu sendiri. Apakah kamu tidak melihat?”

  • Sebagai Ayatullah: Alam semesta merupakan ayat-ayat Allah SWT yang dapat dikaji dan dipahami oleh manusia. Dengan mempelajari alam, manusia dapat meningkatkan pengetahuan dan keimanannya kepada Allah. Hal ini ditegaskan dalam Al-Qur'an surat Ali Imran ayat 190:

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang, terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.”

  • Sebagai Sarana Pendidikan: Alam semesta merupakan sarana pendidikan bagi manusia. Alam dapat mengajarkan banyak hal tentang kehidupan, seperti nilai-nilai kesabaran, ketekunan, dan kerja keras. Hal ini ditegaskan dalam Al-Qur'an surat Al-Hadid ayat 25:

“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya Allah SWT memiliki apa yang ada di langit dan bumi dan bahwa Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”


Kedudukan Alam

Dalam filsafat pendidikan Islam, alam memiliki kedudukan yang penting, yaitu:

  • Sebagai Objek Kajian: Alam semesta merupakan objek kajian yang penting dalam Islam. Mempelajari alam merupakan bagian dari upaya manusia untuk memahami kebesaran dan kekuasaan Allah SWT.
  • Sebagai Sarana Pengembangan Diri: Alam dapat menjadi sarana pengembangan diri bagi manusia. Dengan mempelajari alam, manusia dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kecerdasannya.
  • Sebagai Sumber Daya Alam: Alam merupakan sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun, manusia harus memanfaatkan alam dengan bijak dan bertanggung jawab.
  • Sebagai Tempat Hidup: Alam merupakan tempat hidup bagi manusia dan makhluk lainnya. Manusia harus menjaga kelestarian alam agar dapat hidup dengan nyaman dan aman.


Hubungan Filsafat Pendidikan Islam dengan Alam

Filsafat pendidikan Islam dan alam memiliki hubungan yang erat dan saling melengkapi. Alam semesta merupakan sumber pengetahuan dan nilai-nilai yang dapat digunakan untuk mengembangkan pendidikan Islam. Berikut beberapa contoh hubungan filsafat pendidikan Islam dengan alam:

1. Pendidikan Tauhid:

Alam dapat digunakan untuk mengajarkan tentang tauhid kepada anak-anak. Dengan mempelajari alam, anak-anak dapat memahami bahwa Allah SWT adalah pencipta alam semesta beserta seluruh isinya. Keindahan, keteraturan, dan kompleksitas alam menunjukkan kebijaksanaan dan keagungan Allah. Contohnya, mengamati langit yang luas dengan bintang-bintangnya, atau melihat gunung yang menjulang tinggi, dapat membantu anak-anak memahami kebesaran Allah.

2. Pendidikan Akhlak:

Alam dapat digunakan untuk mengajarkan tentang akhlak kepada anak-anak. Contohnya, dengan mempelajari tentang keseimbangan alam, anak-anak dapat belajar tentang nilai-nilai kesabaran, ketekunan, dan kerja keras. Alam juga dapat mengajarkan tentang nilai-nilai kasih sayang, kepedulian, dan tanggung jawab terhadap lingkungan. Contohnya, dengan melihat bagaimana hewan-hewan saling membantu, anak-anak dapat belajar tentang nilai kasih sayang.

3. Menumbuhkan Rasa Cinta Alam:

Alam dapat membantu menumbuhkan rasa cinta dan penghargaan terhadap alam pada anak-anak. Dengan mempelajari dan merasakan keindahan alam, anak-anak akan terdorong untuk menjaga dan melestarikannya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERADABAN ISLAM PERIODE KHULAFA`AR-RASYIDIN

PERADABAN ISLAM PADA MASA NABI MUHAMMAD I

PERADABAN ISLAM PERIODE DINASTI ABBASIYAH