PEMIKIRAN K.H. HASYIM ASY'ARI TENTANG PENDIDIKAN

 

K.H. HASYIM ASY'ARI 



Biografi Singkat KH Hasyim Asy'ari:

  • Nama Lahir:  Muhammad Hasyim Asy'ari
  • Tempat Lahir: Jombang, Jawa Timur
  • Tanggal Lahir:14 Februari 1871
  • Tanggal Wafat: 25 Juli 1947
  • Gelar:  KH (Kyai Haji), Hadratussyaikh (Guru Besar), Syaikhu al-Masyayikh (Gurunya Para Guru)
  • Jabatan: Pendiri Nahdlatul Ulama (NU), Rais Akbar NU Pertama
  • Istri: Nyai Nafiqoh, Nyai Masruroh
  • Ayah: KH Asy'ari
  • Ibu: Nyai Halimah
  • Cucu: Salah satunyaKH Abdurrahman Wahid (Gus Dur, Presiden RI ke-4)

Pencapaian utama:

  • Pendiri organisasi Nahdlatul Ulama (NU) pada 1926
  • Mendirikan Pesantren Tebuireng di Jombang pada 1899
  • Rais Akbar (pimpinan tertinggi) pertama NU

Pemikiran tentang pendidikan:

  1. Pentingnya pendidikan Islam tradisional (pesantren)
  2. Integrasi ilmu agama dan ilmu umum
  3. Pendidikan karakter dan akhlak
  4. Metode pembelajaran yang menggabungkan hafalan dan pemahaman
  5. Pentingnya hubungan guru-murid yang harmonis
  6. Pendidikan sebagai sarana untuk membentuk muslim yang berilmu dan berakhlak mulia

K.H. Hasyim Asy'ari menekankan pentingnya melestarikan tradisi keilmuan Islam klasik sambil tetap terbuka terhadap pembaruan. Beliau juga menekankan pentingnya keseimbangan antara aspek spiritual dan intelektual dalam pendidikan.

  1. Tujuan Pendidikan:
    • Membentuk insan kamil (manusia sempurna) yang bertakwa kepada Allah, dan insan yang bertujuan mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.
    • Mencetak muslim yang berilmu, berakhlak mulia, dan bermanfaat bagi masyarakat
  2. Kurikulum:
    • Kurikulum pendidikan yang ditetapkan oleh KH Hasyim Asy’ari adalah Al-quran dan Hadist, fiqih, ushul fiqih, nahwu, shorof dan cenderung menerapkan system kurikulum pendidikan yang mengajarkan kitab kitabklasik.
  3. Metode Pembelajaran:
    • Dalam menentukan pilihan metode pembelajaran harus disesuaikan dan mempertimbangkan tujuan, materi, maupun lingkungan pendidikan, bila mengacu pada pesantren maka metode yang digunakan adalah metode yang konvensional yaitu system sorogan, bandongan, wetonan, dengan kajian pokok kitab kitab klasik
  4. Pendidik (Guru):
    • KH. Hasyim Asy’ari menyebutkan karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang guru yaitu; menjaga diri dari hal-hal yang menurunkan martabat, pandai mengajar, berwawasan luas, mengamalkan ajaran Al-Qur’an dan Hadist, cakap dan professional, kasih sayang, berwibawa, serta takut kepada Allah, tawadhu’’, zuhud dan khusyu’.
  5. Peserta Didik (Murid):
    • Harus memiliki niat yang tulus dalam menuntut ilmu
    • Menghormati guru dan sesama murid
    • Tekun dan disiplin dalam belajar
    • Mengamalkan ilmu yang telah dipelajari
    • Menjaga adab dan etika dalam menuntut ilmu
  6. Evaluasi:
    • Menurut KH Hasyim Asy’ari dalam proses evaluasi tidak hanya untuk mengetahui sejauh mana tingkat pengusaan murid terhadap materi namun juga untuk mengetahui sejauh mana upaya internalisasi nilai-nilai dalam peserta didik bisa diserap dalam kehidupan sehari hari.
    • Penilaian berkesinambungan, tidak hanya pada ujian akhir
    • Menggunakan metode evaluasi yang beragam (lisan, tulisan, praktik)
    • Evaluasi juga mencakup aspek akhlak dan perilaku sehari-hari

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERADABAN ISLAM PERIODE KHULAFA`AR-RASYIDIN

PERADABAN PRA ISLAM

PERADABAN ISLAM PADA MASA NABI MUHAMMAD II